Perbankan Syariah Kekuatan Indonesia
Monday, 31 October 2011
Add Comment
Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Komaruddin Hidayat, mengatakan perbankan syariah dapat menjadi kekuatan Indonesia. Syaratnya, perbankan syariah berpihak kepada masyarakat.
“Perbankan syariah harus punya keberpihakan pada masyarakat. Kalau ini berkembang, kekuatan kita di situ. Ada semangat jihadnya," ujar dia dalam forum Silaturahim Komunitas Ekonomi Syariah, Sabtu (29/10).
Ekonomi syariah, menurut dia, perlu dikembangkan di luar mainstream yang mengubah dunia. Khusus perbankan syariah harus mampu mengembangkan keunggulannya untuk diterima publik. Keunggulan perbankan syariah tersebut berasal dari keberpihakannya terhadap masyarakat.
Untuk mengembangkan perbankan syariah, langkah awal yang bisa dilakukan yakni melahirkan ekonom dan teknokrat yang Islam. Menurutnya, harus ada lembaga riset yang diperhitungkan untuk mencetak para ekonom tersebut. “Kita harus mulai memikirkan bagaimana mencetak ahli ekonomi dan ahli regional dalam lima sampai sepuluh tahun ke depan," ujar Komaruddin.
Sayangnya, lembaga riset saat ini belum ada yang serius menggarap potensi tersebut. Bahkan, dia mengkritik kementrian yang mengurusi pendidikan masih melibatkan kepentingan partai politik. “Lembaga keilmuan masih di bawah departemen yang menjadi kapling parpol. Bagaimana bisa mengembangkan institusi yang serius," kritiknya.
“Perbankan syariah harus punya keberpihakan pada masyarakat. Kalau ini berkembang, kekuatan kita di situ. Ada semangat jihadnya," ujar dia dalam forum Silaturahim Komunitas Ekonomi Syariah, Sabtu (29/10).
Ekonomi syariah, menurut dia, perlu dikembangkan di luar mainstream yang mengubah dunia. Khusus perbankan syariah harus mampu mengembangkan keunggulannya untuk diterima publik. Keunggulan perbankan syariah tersebut berasal dari keberpihakannya terhadap masyarakat.
Untuk mengembangkan perbankan syariah, langkah awal yang bisa dilakukan yakni melahirkan ekonom dan teknokrat yang Islam. Menurutnya, harus ada lembaga riset yang diperhitungkan untuk mencetak para ekonom tersebut. “Kita harus mulai memikirkan bagaimana mencetak ahli ekonomi dan ahli regional dalam lima sampai sepuluh tahun ke depan," ujar Komaruddin.
Sayangnya, lembaga riset saat ini belum ada yang serius menggarap potensi tersebut. Bahkan, dia mengkritik kementrian yang mengurusi pendidikan masih melibatkan kepentingan partai politik. “Lembaga keilmuan masih di bawah departemen yang menjadi kapling parpol. Bagaimana bisa mengembangkan institusi yang serius," kritiknya.
0 Response to "Perbankan Syariah Kekuatan Indonesia"
Post a Comment